Selasa, 09 Juli 2013

Kenaikan Yesus Kristus

Bagi kita peristiwa KENAIKAN KRISTUS adalah PUNCAK PESTA IMAN kita.

Karya "keselamatan" dimulai dengan:

1. Natal : Allah menjadi Manusia

2. Mujizat : Allah dengan mengenakan pakaian kemanusiaan-Nya menunjukan kebesaran-Nya

3. Jumat Agung : Allah mengorbankan diri-Nya guna menebus dosa

4. Paskah : Allah membuktikan kuasa-Nya, memgalahkan maut, bangkit dari kematian

5. Kenaikan Kristus ke Sorga: Allah membuktikan kemuliaan-Nya, dan menyediakan tempat bagi kita, memberi penolong dan mencurahkan kuasa

6. Pentakosta : Allah mencurahkan RohN-Nya, agar umat berkemenangan

7. Pesta perjamuan Kawin Anak Domba.

Jumlahnya sesuai dengan hari dalam seminggu.

Karya Pertama, sama halnya dengan permulaan Manusia diciptakan

Karya Kedua, adalah kepedulian Allah. Ingat, sewaktu Allah membuatkan Adam dan Hawa melalui tangan Allah sendiri sebuah pakaian ketika berbuat dosa

Karya Ketiga, sama halnya dengan para nabi dan rasul serta orang Kristen yang mau memikul salib Kristus

Karya Keempat, kita yang percaya pada-Nya akan dibangkitkan oleh-Nya

Karya Kelima, setelah kita dibangkitkan, kita tinggal sebentar untuk mengadili para malaikat jahat dan lalu naik ke surga (1 Kor. 6:3)

Karya Keenam, hari Pentakosta diibaratkan penyucian, bahwa segala sesuatunya akan diselesaikan dimana Iblis CS akan dikurung guna mempersiapkan Perkawinan Anak Domba

Karya Ketujuh, akhirnya adalah resepsi Perkawinan Anak Domba, sebab mempelai wanitanya telah siap. Dan kitalah mempelai wanita tersebut. Dalam Alkitab wanita melambangkan Gereja/Jemaat dan Kristus adalah mempelai Prianya. (Ef. 5:23)

Peristiwa Kenaikan Yesus, mengingatkan kembali kepada kita, bahwa Allah yang kita sembah dalam Yesus Kristus, bukanlah TUHAN YANG EXCLUSIVE. DIA adalah TUHAN YANG INCLUSIVE, DIA mau dekat dan berbicara dengan kita.

Bandingkan:
* Keluaran 33:11,
(11) Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Tujuan Tuhan Berbicara

1. Untuk mengingatkan kita, betapa dahsyatnya Kasih dan Kuasa-NYA

* Mazmur 66:5,
(5) Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:

2. Untuk menjaga kita dari segala kelicikan iblis.

* 2 Korintus 11:14,
(14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.

3. Untuk mengajar kita, jalan yang harus kita tempuh.

* Yesaya 48:17-19,
(17) Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
(18) Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
(19) maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku."

4. Untuk memberitahu kepada kita hal hal yang belum kita ketahui

* Yeremia 33:3,
(3) Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

5. Untuk membimbing kehidupan keseharian kita.

* Keluaran 4:12-15,
(12) Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."
(13) Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
(14) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.
(15) Maka engkau harus berbicara.kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar