Rabu, 10 Juli 2013

3 Jenis Puasa Kristen

Saat ini, kata "Puasa" menjadi tren topik yang banyak dibicarakan dan dicari diinternet. Hal ini bisa dipahami karena orang Islam sedang/akan melakukan Puasa di bulan Ramadhan. Di satu sisi ternyata banyak orang Kristen juga yang mencari artikel tentang Puasa untuk lebih dalam lagi mengetahui hal Puasa menurut Alkitab.

Dalam Perjanjian Lama, kita bisa menemukan orang-orang yang berpuasa seperti: Musa, melakukan puasa 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28), Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16), Elia, puasa 40 hari 40 malam (1 Raj 19:8), Ester yang memaklumkan puasa 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16), Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13), Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2), juga Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17), dan Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7).

Dalam Perjanjian Baru, kita juga bisa menemukan hal tentang puasa yang dilakukan oleh: Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2), Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18), Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9), dan  Jemaat mula-mula, berpuasa untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)

Nah... berkaitan dengan soal tidak makan dan minum, maka Puasa Kristen bisa dibagi dalam Tiga Jenis Puasa yang utama yang dikemukakan dalam Alkitab.

1. Puasa yang biasa: berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air. Setelah berpuasa "empat puluh hari dan empat puluh malam ... laparlah Yesus" lalu dicobai oleh Iblis agar Ia makan.

Hal ini rupanya menunjukkan bahwa Yesus berpantang makan tetapi tidak berpantang minum. Sama seperti di Luk 4:2 "Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

"Diperlukan sebuah mukjizat apabila orang berpantang minum air selama empat puluh hari. Dalam menghadapi pencobaan, (bd. Ibr 2:17; 4:15), maka Kristus hanya dapat menggunakan sarana yang tersedia bagi orang percaya yang dipenuhi Roh untuk melawan pencobaan.

2. Puasa sepenuhnya: tidak makan dan tidak minum.Dikisahkan bahwa Ester memaklumkan puasa tidak makan dan tidak minum selama tiga hari bagi seluruh orang Yahudi, Est 4:16. Dan dalam kisah pertobatan Paulus dikatakan bahwa tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum, Kis 9:9.

Pada umumnya puasa semacam ini tidak harus dilaksanakan lebih lama daripada tiga hari. Tubuh seseorang mulai menjadi kering apabila tidak mendapatkan air selama lebih dari dua hari. Memang Musa dan Elia melakukan puasa sepenuhnya selama 40 hari, tetapi saat itu mereka berpuasa dengan keadaan yang adikodrati (Kel 34:28; Ul 9:9,18; 1Raj 19:8).

3. Puasa sebagian: pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali.Nabi Daniel melakukan puasa ini. Daniel 10:2-3 "Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh."

Itu berarti Daniel melakukan puasa dalam bentuk pembatasan makanan dan bukan berarti tidak makan sama sekali.

Kesimpulan: Berkaitan dengan soal tidak makan dan tidak minum, Orang Kristen dapat mengadakan Puasa dengan cara berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air, atau dengan cara Puasa sepenuhnya: tidak makan dan tidak minum, dan atau dengan cara Puasa sebagian: pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali.

Namun Alkitab tidak memerintahkan orang-orang Kristen untuk berpuasa. Puasa bukanlah sesuatu yang dituntut atau diminta Allah dari orang-orang Kristen. Pada saat yang sama, Alkitab memperkenalkan puasa sebagai sesuatu yang baik, berguna dan perlu dilakukan.

Kitab Kisah Rasul mencatat tentang orang-orang percaya yang berpuasa sebelum mereka mengambil keputusan-keputusan penting (Kisah Rasul 13:4; 14:23). Doa dan puasa sering dihubungkan bersama (Lukas 2:37; 5:33). Terlalu sering fokus dari puasa adalah tidak makan. Seharusnya tujuan dari puasa adalah melepaskan mata kita dari hal-hal duniawi dan berpusat pada Tuhan.

Puasa adalah cara untuk mendemonstrasikan kepada Tuhan, dan kepada diri sendiri, bahwa Anda serius dalam hubungan Anda dengan Tuhan. Puasa menolong Anda untuk memperoleh perspektif baru dan memperbaharui ketergantungan pada Tuhan.

Sekalipun di dalam Alkitab puasa selalu berhubungan dengan tidak makan, ada cara-cara lain untuk berpuasa. Apapun yang dapat Anda tinggalkan untuk sementara demi untuk memusatkan perhatian pada Tuhan dengan cara yang lebih baik dapat dianggap sebagai puasa (1 Korintus 7:1-5).

Puasa perlu dibatasi waktunya, khususnya puasa makanan. Tidak makan dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak tubuh. Puasa bukan untuk menghukum tubuh Anda, tapi untuk memusatkan perhatian pada Tuhan. Puasa tidak boleh dianggap sebagai salah satu “metode diet.” Jangan berpuasa untuk menghilangkan berat badan, tapi untuk memperoleh persekutuan yang lebih dalam dengan Allah.

Benar, siapa saja bisa berpuasa. Ada orang-orang yang tidak bisa puasa makan (penderita diabetes misalnya), tapi setiap orang dapat untuk sementara meninggalkan sesuatu demi untuk memfokuskan diri pada Tuhan.

Dengan mengalihkan mata dari hal-hal dunia ini, kita dapat memusatkan diri pada Kristus dengan lebih baik. Puasa bukanlah cara untuk membuat Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. Puasa mengubah kita, bukan Tuhan. Puasa bukanlah cara untuk kelihatan lebih rohani dibanding orang lain. Puasa harus dilakukan dalam kerendahan hati dan dengan penuh sukacita.

* Matius 6:16-18 mengatakan,
“"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Tuhan Yesus Memberkati.

2 komentar: