Minggu, 08 Januari 2017

Kesaksian Lulus SBMPTN!

Hai teman-teman! Perkenalkan nama saya Vino. Kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya masuk dan diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia!

Saya merupakan lulusan 2014 yang mencoba peruntungan kembali untuk lolos masuk tahun 2016. Mungkin ini terdengar gila, tetapi bagi saya ini merupakan tantangan dan pada akhirnya saya mendapatkan apa yang saya inginkan tersebut. Walau pun saya tahu bahwa kuliah itu tidak harus di PTN, bahwa tidak selamanya orang-orang besar itu lahir dari PTN-PTN (ternama) melainkan banyak juga yang berasal dari Perguruan Tinggi Swasta. Tetapi karena keinginan saya untuk tembus masuk di PTN sangatlah besar jadi saya pun berusaha untuk mencoba dan terus mencoba.

Awal mula kisah saya seperti ini . . .

Di tahun 2013 saya sudah mengikuti bimbel-bimbel, baik itu bimbel yang diadakan di sekolah mau pun bimbel dari luar sekolah. Saya merupakan orang yang cuek sehingga saya jarang mengetahui informasi-informasi mengenai Perguruan Tinggi dan saya juga tidak pernah memikirkan untuk masuk PTN (ehh, gimana ya? Maksud saya, saya sekolah ya sekolah aja yang dipikirkan, urusan selanjutnya ya kemudian aja) karena yang selama ini ada dipikiran saya, bahwa masuk Kampus itu mudah (termasuk PTN yang saya kejar ini) dan saya juga belum tahu apa itu PTN dan apa itu PTS. Di mata saya, kedua kampus ini sama saja (yaiyalah). Barulah ketika H-30 road to SBMPTN, saya baru sibuk kocar-kacir baca buku, beli buku SBMPTN, dan bodohnya saya cuma mempelajari soal-soal tersebut tanpa belajar dasar-dasarnya terlebih dulu. Lantas saja, saya tidak mampu menjawab soal-soal yang diberikan dengan semaksimal mungkin. Apalagi, jurusan yang saya ambil itu merupakan jurusan yang luar biasa dahsyat peminatnya, KEDOKTERAN !!! Yakali, dengan otak sekecil ini saya rasa impian saya terlalu jauh dan jujur saja, saya sangat menyesali ketidaklulusan itu. Saya rasa hati saya terpecah-pecah, belum lagi melihat teman-teman saya yang pada lulus. Tetapi saya sedikit tenang ketika tahu teman-teman kelas saya juga banyak tidak lulus. Wkwk.

Oh iya, waktu SNMPTN 2014 (Jalur Undangan), saya mengambil jurusan-jurusan Soshum walau pun sebenarnya saya jurusan IPA. Sewaktu itu guru saya sudah memberitahukan kepada kami semua bahwa kami yang dijurusan IPA tidak boleh mengambil jurusan IPS dan begitu pula sebaliknya. Tetapi mungkin karena kurangnya pengenalan dan pemahaman mengenai SNMPTN, maka kebanyakan di antara kami tetap "menyeberang" ke jurusan IPS. Alhasil, banyak di antara kami atau kami semua yang lintas jurusan tidak lulus.

Lalu apa yang saya lakukan setelah tahu saya tidak lulus?

Ya saya mencoba untuk daftar di Jalur Mandiri-nya, tapi sekali lagi, saya tidak lolos. :'(

Akhirnya, karena saya merasa gengsi kalau ditanya "Kuliah di mana?" -- nanti mau jawab apa -- dan karena saya juga berpikir bahwa saya harus mengambil gelar Sarjana, maka pada saat itulah saya mencoba untuk mendaftarkan diri pada PTS di daerah saya. Dan Puji Tuhan, saya lulus masuk di PTS tersebut, pada jurusan Farmasi-nya.

Tetapi pasca kuliah di sana, saya merasa tidak puas. Sehingga akhirnya, pada semester berikutnya saya mengundurkan diri dan mencoba untuk mengambil peruntungan lagi masuk di PTN.

Di SBMPTN 2015, saya bisa dibilang lebih serius, dan saya mulai mencoba untuk mengatur waktu belajar saya dengan sebaik-baiknya, termasuk pembelajaran saya lebih ke pemahaman materi dulu sedangkan soal-soalnya baru saya pelajari kemudian. Dan pada hari H saya ada sedikit kemajuan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Tetapi apa daya, Tuhan berkata lain. Sekali lagi saya tidak lolos !!!

Pasca mengetahui hal itu, saya pun mulai menyadari bahwa mungkin jalan saya bukan di sini. Belum lagi, saya melihat banyak teman-teman di sekeliling saya yang memilih bekerja, sewaktu saya bertanya kepada mereka dan tanpa bermaksud apa-apa, mereka cuma berkata bahwa kuliah itu bisa kapan saja, yang penting kumpul duit dulu -- termasuk teman-teman saya yang tahun lalu gak lulus tepaksa dan atau dengan senang hati memilih untuk bekerja --. Saya merasa sedikit terhibur dengan kata-kata mereka, saya sepakat dengan kata-kata itu dan mencoba untuk mencari pekerjaan juga. Saya sudah bekerja di sana dan di sini. Bahkan saya juga sempat ambil bagian dalam Sensus Ekonomi 2016. Pikiran saya untuk berkuliah sewaktu itu sudah tidak ada. Yang penting, saya kerja dulu, masalah gelar itu bisa dibicarakan dan dikejar nanti.

Tetapi apa daya, semakin mendekatnya waktu bagi SBMPTN 2016, bagai magnet yang begitu kuat saya merasa semakin tertarik dan sewaktu itu saya berpikir-pikir terus dan mempertimbangkan, "ikut lagi apa tidak"? Tetapi pemikiran saya di sini mulai kritis, sebab saya menyadari bahwa ini adalah tahun terakhir saya, salah langkah sedikit saja habislah kesempatan saya untuk dapat melanjutkan pendidikan di PTN yang saya damba-dambakan sedari dulu itu.

Saya pun mulai mempertimbangkan, kira-kira strategi seperti apa yang harus saya bangun? Dan saya juga mulai berkaca banyak-banyak, saya ini cocoknya masuk di mana?, jurusan apa?, dan caranya gimana?. Karena jujur saja, satu-satunya alasan saya mengambil jurusan Kedokteran sewaktu itu hanyalah sekedar gengsi. Saya anak IPA dan kayaknya sudah "sewajibnya" bagi anak IPA memilih Kedokteran sebagai prioritas utamanya. Saya tidak pernah kepikiran mau jadi dokter, boro-boro mau jadi dokter, lihat darah saja saya tidak kuat, tetapi karena sewaktu itu saya berpikir bahwa segala sesuatunya itu bisa dipelajari dan dapat di atasi, termasuk ketidakmampuan saya melihat darah, jadi yah saya tetap mantap memilih jurusan Kedokteran dan jurusan-jurusan tenar eksakta lainnya.

Setelah berpikir panjang dan merenung, saya pun memilih untuk lintas jurusan, yaitu pindah sepenuhnya ke IPS, sebagaimana yang saya lakukan dulu di SNMPTN. Selanjutnya, saya juga berpikir, kira-kira jurusan apa yang harus saya ambil dengan pertimbangan jurusan itu masih dekatlah dengan minat saya? Tetapi sedari awal saya sudah sangat tertarik dengan dunia hukum dan hubungan internasional. Bahkan pada saat SMA kelas 11 kalau tidak salah, saya selalu menjawab pertanyaan teman-teman saya kalau saya ingin sekali masuk di Hukum (tepatnya: Ilmu Hukum) dan memang passion lagi lebih ke Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jadilah pada saat itu, kira-kira pada bulan 4 saya memilih murtad ke IPS sedangkan penjurusan-nya saya fix-kan berminggu-minggu kemudian.

Ada banyak tantangan -- bisa dibilang hambatan -- yang saya alami ketika mempersiapkan SBMPTN 2016. Yang pertama, yaitu ketika bulan April saya memang sudah bertekad untuk ikut SBMPTN dan materi-materinya juga saya sudah pelajari sedikit-demi-sedikit. Oh iya, sewaktu itu, karena saya betul-betul telah merenung dan mempersiapkan strategi perang dengan sesempurna mungkin, tiba-tiba saya teringat kepada situs yang pernah saya buka dua tahun lalu (2014), tetapi karena waktunya sudah sangat mepet dan saya tidak tahu kenapa waktu itu video-nya tidak dapat diputar-putar (padahal seharusnya login dan menjadi member premium dulu :p), jadi saya melewatkan situs itu. Karena saya merupakan warga media sosial, jadi waktu tahun 2014 saya mencari tahu juga seputar SBMPTN dan cara lulus-nya termasuk soal-soal yang sering keluar.

Ingatan saya cukup samar, tetapi saya kenal pasti situs itu -- karena tampilannya cukup sederhana --. Jen . . . Sen . . . Oh iyaaa. Zenius !!! Akhirnya saya pun mencari situsnya. Saya daftar ke member premium, waktu itu saya bayarnya lewat Indomaret dan prosesnya sangat cepat. Saya langsung dapat kode aktivasi-nya yang dikirimkan lewat e-mail saya. Saya pun login dan mengisi kode aktivasi-nya dan taraaa!!! videonya pun dapat saya putar semau saya tanpa batasan waktu dan tempat serta semua materinya bisa saya buka -- termasuk materi-materi anak SD bisa saya buka juga --

Oke back to topik, jadi waktu bulan April itu kakak perempuan saya mau married dan sebagai saudara, saya harus bantu-bantu juga dalam mempersiapkan apa yang diperlukan, seperti bantu ngambil dan bagikan kartu undangan-lah, bantuin beliin dan sediain ini itulah -- dalam hal ini fungsi saya sebagai transporman -- dan lain sebagainya, belum lagi nenek saya waktu itu jatuh sakit dan mama saya minta ditemani jaga nenek di rumah sakit sedangkan kakak memang sudah sibuk untuk foro pre-wed dan lain sebagainya. Hal-hal itu kayaknya terlalu kasar kalau saya katakan "menghambat", jadi saya jalani saja semuanya walau pun jujur saja sewaktu itu saya kepikiran terus dengan nasib SBMPTN saya nanti, soal materi-materi yang tidak saya lanjuti untuk sementara karena sepulang dari kegiatan itu semua saya langsung tepar. Sedangkan untuk jaga nenek di rumah sakit, uhhh, susah banget, karena nenek saya orangnya cukup rewel. Wkwkwk. Jadi bisa di bilang kalau saya mulai fokus 100% persiapan SBMPTN itu di bulan-bulan Mei, dan SBMPTN sewaktu itu jatuhnya tepat pada tanggal 31 Mei.

"Sial"-nya lagi, bulan Mei saya sudah di kontrak untuk melakukan Sensus Ekonomi 2016 dan sesuai prosedur yang pernah saya baca: saya tidak boleh mengundurkan diri. Akhirnya saya pun harus membagi dua kerja saya, yakni pada pagi hari saya sibuk keliling di panasnya terik matahari, dengan berjalan kaki dari rumah ke rumah, melakukan penyensusan dan pada malam hari saya fokus dengan SBMPTN saya.

Banyak banget suka duka yang saya alami, termasuk ketika saya harus mengulang karena kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh PML saya, dan juga ketika saya harus mencatat ulang, memperbaiki, menghitami setebal-tebalnya dan lain sebagainya. Rasanya saya seperti ingin menangis karena capek, marah, hampir gila karena dikejar waktu (rasanya mustahil banget 1 bulan persiapan bisa lulus, sementara yang persiapan satu tahun aja belum tentu). Sebagai laki-laki saya cukup malu untuk mengatakan ini, tetapi seperti itulah perasaan saya sewaktu itu. Saya merasa menjalani hari yang begitu berbeda, di mana saya yang sebelumnya tidak mengenal kerasnya kehidupan harus mengalami dan merasakan semuanya itu, tetapi bukan berarti saya orang yang manja karena pengalaman saya cukup banyak dalam bekerja, saya sering bantu keluarga untuk jaga konter-konter pulsanya semenjak masih duduk di bangku SMP dan SMA, hehehe. Bahkan ada saatnya waktu itu saya harus fokus 100% dengan tugas saya yang hampir uzur (karena tanggal 30 Mei udah harus dikumpul penyensusan itu).

Tanggal 31 Mei pun tiba, tidak bisa dipungkiri, tidak bisa ditunda lagi, ya saya harus menerima kenyataan apa pun hasilnya nanti. Saya terus berdoa dan berdoa, agar sekiranya Tuhan memampukan saya menjawab soal-soal itu dengan benar dan banyak pasti-nya walau tak bisa dipungkiri waktu itu materi-materi saya belum selesai di bab-bab akhirnya tapi saya tetap percaya karena sewaktu itu landasan saya adalah Iman saya kepada Kristus, bahwa saya pasti bisa. Sebab seberapa pun kita berusaha dan secerdas apa pun kita, kalau tidak di dasari dengan adanya penyertaan dari Tuhan Yesus langsung  maka semuanya sia-sia belaka. Itulah yang saya imani dan itulah yang saya percaya!

Sewaktu saya mengerjakan soal-soal tersebut, seperti biasa saya mengalami kejenuhan karena saya termasuk orang yang cepat bosan tetapi tidak mungkin saya izin pada waktu itu. Sehingga saya mencoba untuk menenangkan diri, menarik napas dan keluarkan pelan dan Puji Tuhan! Saya mampu melewati semuanya itu.

Selesai ujian SBMPTN, saya melakukan persiapan ujian berikutnya, karena sewaktu itu saya juga mendaftar masuk di SIMAK UI, dan saya pun buru-buru menyelesaikan materi saya yang belum rampung. Memahami dan mengerti apa yang sedang saya pelajari. Sewaktu SIMAK UI (kalau gak salah tanggal 5 Juni 2016), saya merasa lebih percaya diri, tidak grogi lagi, apa karena saya sudah melewati ujian sebelumnya? Ya bisa jadi.

Selesai mengikuti semua ujian, saya pun menunggu sebulan lamanya. Bayangkan, sebulan! Lama banget. Jadi selama satu bulan itu saya berdoa, berpuasa, merendahkan diri, bernazar, dan beribadah segiat mungkin termasuk juga meminta ampun kepada Tuhan, mengampuni sesama, dan meminta maaf kepada orang-orang yang pernah saya sakiti. Karena percuma kita berdoa apabila kita masih memiliki masalah yang belum kita selesaikan -- terutama kepada orang tua kita -- agar sebisanya urusan saya semuanya dilancarkan dan dibukakan jalan, agar doa-doa saya sampai kepada Tuhan Yesus dan tidak ada lagi penghalang (dosa-dosa) terhadap doa-doa saya. Dan saya percaya, bahwa dengan hal-hal itu Tuhan pasti menjawab doa-doa saya. -- Karena jujur saja, saya merupakan orang yang jarang beribadah, pergi ke gereja pun waktu itu saya sangat jarang. --

Dan Puji Tuhan! Apa yang selama ini saya damba-dambakan terkabul sudah! Dan saya tidak bisa membayangkan bahwa baru kali ini sepanjang sejarah saya melihat tulisan panjang di akun saya yang selama ini kalau saya login pasti pada minta maaf terus dan sekarang berubah menjadi: "Selamat! Anda LULUS!" Rasanya seperti mimpi, terlebih lagi, sewaktu itu saya sudah merencanakan untuk membuka pengumumannya selesai ibadah malam saya. Saya pun langsung berdoa tanpa memperdulikan orang-orang yang telah beranjak pulang dari Gereja. Saya berdoa dan kegirangan sendirian dan segera saya bergegas pulang ke rumah dan memberitahukan kelulusan saya ini! Mama saya begitu bangga, nenek saya juga, dan bahkan bapak saya juga tidak menyangka, malah beliau mengira saya berbohong dan suruh nge-cek ulang. -,-

Saya melakukan registrasi ulang dan wah pokoknya sewaktu itu saya tidak bisa tidur, rasanya saya ingin langsung mengikuti perkuliahan. Dan beberapa hari kemudian, Pengumuman SIMAK UI, saya tidak terlalu berharap untuk lulus di situ, karena prioritas saya di S1 saya tidak mau dulu merantau, saya masih mau berada di kota saya sendiri.

KESIMPULAN:

1. Yang pertama yang mau saya sampaikan kepada kalian, bahwa kenali dulu diri kalian, kalian ini cocoknya masuk di jurusan apa. Jangan karena gengsi menyebabkan kalian mengambil jurusan yang sebenarnya tidak kalian minati dan passion kalian sebenarnya tidak di situ. (Termasuk kalian ini cocoknya di IPA atau IPS)

2. SNMPTN merupakan ajang penyeleksian yang menurut saya dan sepengetahuan saya hanya akan meluluskan peserta yang memprioritaskan jurusan itu di urutan pertama. Jadi kemungkinan lolos di Pilihan Ke-2 dan lebih-lebih di Pilihan Ke-3 hanyalah keberuntungan kecil/minim saja.

3. Berdoa, berpuasa, bernazar, mengampuni, meminta ampun, meminta maaf dan lakukan apa saja yang menurut kalian dapat menggerakan hati Tuhan untuk menjawab doa-doa kalian. Untuk "nazar" sendiri, ingat! Nazarnya harus sesuatu yang betul-betul akan kalian tepati dan bayar lunas, karena Tuhan itu benar-benar ada, Ia memang tidak berbicara dengan kita tapi Dia menjawab doa kita dan hendaknya kita pun melakukan bagian yang kita janjikan itu. Imani dan percaya, Tuhan Yesus pasti mengabulkan permintaan kita. Amin.

SARAN:

1. Belajar sebaik-baiknya. Jangan tunda-tunda lagi. Lebih cepat lebih bagus. Jangan kira karena persiapan saya yang relatif singkat bahkan tidak sepenuh waktu -- karena dibarengi dengan kerja saya -- membuat kalian mau melakukan hal yang sama. Karena kelulusan saya ini merupakan kemurahan dan mujizat dari Tuhan.

2. Saya lulus masuk di Ilmu Hukum -- primadona jurusan Soshum -- pada salah satu Universitas yang termasuk 10 Besar Kampus terbaik di Indonesia. Di Ilmu Hukum saya banyak menerima hal-hal baru dan mengenali dunia hukum lebih dekat lagi. Jadi buat kalian yang mau masuk Hukum, dan memang memiliki passion bukan karena gengsi yuk persiapkan diri kalian semaksimal mungkin.

3. Kerjakan apa yang bisa kalian lakukan selebihnya serahkan kepada Tuhan Yesus dan percaya Dia pasti menolongmu! Haleluya!

CATATAN:

1. Disepanjang tulisan, saya mengatakan bahwa SBMPTN merupakan "peruntungan" atau lebih tepatnya "keberuntungan". Karena tidak bisa dipungkiri, bahwa baik SNMPTN mau pun SBMPTN tidak selalu berbicara soal lulusnya orang pintar dan gagalnya orang yang kurang pintar. Ada banyak kasus di mana orang pintar justru tidak lulus. Jadi untuk yang pintar jangan langsung berpuas diri begitu juga buat yang kurang pintar jangan minder. Karena yang harus diperhatikan di sini adalah kesadaran, strategi dan persiapan kita dan juga yang tidak kalah penting adalah berserah diri sepenuh kepada Tuhan Yesus sebab Dia pasti beri yang terbaik untuk kita. Amin!

Minggu, 17 Juli 2016

JACQLINE CELLOSE: BANGKIT DARI PENDERITAAN & MENJADI DESAINER MISS WORLD

Kesaksian Jacqlien Celosse, yang menderita penyakit langka yaitu Kikuchi Fujimoto, alasan kenapa sampai dia tidak putus asa, menjadi desainer Miss World dan juga melayani Tuhan. Bagaimanakah kisahnya ???

Menderita Penyakit Langka
Sekitar 8 tahun lalu Jacqlien Celosse tergolek lunglai. Masuk-keluar rumah sakit sudah tak terhitung. Diagnosa dokter yang menangani pun berbeda-beda. Apa sebenarnya penyakit yang sedang dideritanya? Akhirnya, Juni 2008 Jacqlien divonis menderita Kikuchi Fujimoto (KF), penyakit langka dengan autoimmune yang agresif.

Orang dengan penyakit autoimmune jika ada satu penyakit yang menyerang, tubuhnya akan memproduksi 100 imun. Satu imun dipakai untuk melawan penyakit, sisanya akan menyerang tubuhnya. Ibarat senjata makan tuan. Akibatnya, tubuh Jacqlien kian lemah tak berdaya, semakin kurus dan pipinya cekung. Selain rasa sakit yang hebat, ia juga sering dihantui ketakutan yang luar biasa.

Setelah menjalani perawatan berbulan-bulan, kondisi tubuhnya masih naik-turun. Ketika sedang baik sekali, ia merasa sangat sehat dan bisa melakukan apapun. Tapi tiba-tiba kondisinya bisa drop, sampai menggerakkan tubuhnya pun ia tak mampu. "Kondisi up and down ini sering membuat perasaan saya seperti dipermainkan," tuturnya.

Bukan hanya saat dewasa Jacqlien mengalami penderitaan. Sejak kecil dia hidup dalam keluarga yang "broken home". Bahkan di usia 12 tahun, dia divonis mati oleh dokter akibat penyakit syaraf di otak kiri.

Tidak Mau Menyerah Dengan Penyakit Yang Ada
Bertahun-tahun menderita penyakit langka dengan kondisi naik-turun tidak membuat Jacqlien putus asa. Dengan dukungan suami dan keluarga, Jacqlien berusaha tetap melayani sebagai penyanyi ketika kondisinya sedang membaik.

Sementara ketika kondisi lemah, ia mengembangkan talentanya dengan mendesain dan membuat baju. “Awalnya, dia membuat gaun untuk dirinya dan saudaranya. Kemudian ada teman-temannya mulai melihat dan memesan,” jelas David Novendus, suaminya.

Miss World
Karya Jacqlien yang pernah belajar fashion di sekolah mode Esmod ini pun mulai mendapat apresiasi luas. Wanita kelahiran Manado, 11 Maret 1973 ini terpilih sebagai satu di antara 48 desainer Indonesia yang dipercaya merancang busana kontestan Miss World 2013 di Bali. Salah satu karya Jacqlien dikenakan Miss Brazil Sancler Frantz Konzen yang berhasil masuk dalam 10 Besar Top Model Miss World 2013.

Keikutertaan Jacqlien sebagai desainer Miss World bermula dari coba-coba. “Kita berdoa supaya kehendak Tuhan yang terbaik saja terjadi. Puji Tuhan desainnya bisa diterima dan diberi kesempatan membuat gaun untuk empat peserta Miss World. Terima kasih atas dukungan doa  para sahabat.”

Hari ini, Jacqlien yang telah berkali-kali mengalami masa krisis, masih beroleh anugerah Tuhan.

"Sekarng ini aku ingin benar-benar mewujudkan mimpiku menjadi seorang desainer terkenal atau tidak bukan menjadi prioritas ku tetapi yang menjadi tujuan cita-cita ku ini adalah melihat dari kepuasan pelanggan"

Sejak kecil impianku bertumbuh subur seperti pertumbuhan badan ku seiring berjalannya waktu satu per satu kuwujudkan tetapi karena keterbatasan waktu dan tempat juga dukungan membuatku tidak mampu meraih mimpiku hingga tersisa satu mimpi yaitu ingin sukses dibidang jahit/desainer hanya untuk memuaskan para pelanggan dimana aku tahu bukan hanya aku tetapi semua orang pasti sulit menemukan pakaian, dress, kebaya yang pas seperti yang mereka inginkan bukan hanya pelanggab terlebih-lebih diriku sendiri aku ingin memuaskan diri sendiri dulu kemudian orang-orang akan melirik karena saya tahu yang mereka inginkan tidak jauh dari yang saya inginkan contohnya saat saya melihat pakaian di online kemudian muncul niat ingin membeli dan ternyata sudah habis dibeli yang lain malah ada banyak komentar dibawahnya masih restok gak??? Nah, dari itu saya bisa lihat pakaian yang benar-benar disuka banyak orang seperti apa dari itulah semakin besar cinta saya menjadi seorang desainer."

Penyakit tidak membuat dia berhenti berkarya buat orang banyak dan semua itu untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan segalanya ku persembahkan dihadapan-MU, dan jadilah seperti yang Bapa kehendaki dalam hidup kami. Amin.

Untuk membaca Kesaksian Jacqlien yang pernah dimuat beberapa tahun lalu yang lain, silahkan baca di sini:
http://hsh-kenispri.blogspot.co.id/2012/09/jacqlien-cellose-pernah-divonis-mati.html?m=1

T'RIMA KASIH

Tak Pernah Kubayangkan Semua Ini
Menjadi Jawaban Atas Doaku
Semua Yang Kupinta Kau Brikan Padaku
Dengan Apakah Kubalas Cinta-Mu

Tak Pernah Kubayangkan Semua Ini
Yang Terbaik Kau Berikan Untukku
Anugrah Terbesar Kau Mati Bagiku
Dengan Apakah Kubalas Cinta-Mu

Trimakasih Buat Karya-Mu
Yang Terindah Dan Terbaik Dalam Hidupku
Trimakasih Buat Cinta-Mu
Yang Tak Pernah Berhenti Dispanjang Hidupku

Blessing,
~HSH~

TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Selasa, 30 Juni 2015

HERCULES C-130 JATUH

TURUT BERDUKA CITA ATAS PERISTIWA JATUHNYA PESAWAT HERCULES C-130, 30 JUNI 2015.

MARI BERDOA UNTUK PEMULIHAN NEGERI INI. DAN KIRANYA DIBERI KETABAHAN BAGI KELUARGA YANG BERDUKA.

*2 Tawarikh 7:14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

#HERCULES #C-130 #INDONESIAMENANGIS #PULIHKANNEGERIKAMI #HATISEBAGAIHAMBA

Senin, 29 Juni 2015

Ibu Bermata Satu

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya! Dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan. Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah untuk menopang keluarga.

Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…
"Ibumu bermata satu...?!?!?", ejek seorang teman. Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian, aku katakan pada ibuku,
"Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang, kenapa engkau tidak segera mati saja ??! Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun di saat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini. Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Ibuku sedang menangis di sana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya. Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses.

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapura. Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak juga. Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.

Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?!

Siapa ini?!

Ini adalah ibuku! Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, "Siapa kamu?! Aku tidak mengenalmu!",  kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, "Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, "Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat ?"

Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega.

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku, hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana, aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya.

Sebuah surat untukku,

"Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini..
Dan aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…
Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi.
Demi engkau …
Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu.
Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut.
Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang pernah kau lakukan…
Beberapa kali engkau memarahiku…
Aku berkata pada diriku, 'Ini karena ia mencintaiku …"

Kadang-kadang kita tidak mengerti seberapa besar pengorbanan ibu (ayah, orangtua) kita selama kita hidup. Karena itu hargai dan hormatilah orangtua kita selama mereka masih hidup. Jangan sampai kita menyesal pada saat mereka meninggal, kita belum sempat membalas pengorbanan mereka. Dan selalu bawa mereka di dalam doa-doa kita.

Jangan tinggal menunggu hari ibu yang jatuh tiap tanggal 22 Desember, sayangilah ibumu di mulai dari sekarang.

*Efesus,
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Di Waktu Ku Masih Kecil
Gembira dan Senang
Tiada Duka Kukenang
Tak Kunjung Menyerang

Di Sore Hari Nan Sepi
Ibuku Bertelut
Sujud Berdoa Kudengar
Namaku Disebut

Seringlah Kini Kukenang
Di Masa Yang Berat
Di Kala Hidup Mendesak
Dan Nyaris Kusesat

Melintas Gambar Ibuku
Sewaktu Bertelut
Kembali Sayup Kudengar
Namaku Disebut

Sekarang Dia Telah Pergi
Ke Rumah Yang Senang
Namun Kasih-Nya Padaku
Selalu Kukenang

Kelak Di Sana Kami pun
Bersama Bertelut
Memuji Tuhan Yang Dengar
Namaku Disebut

Di Doa Ibuku Namaku Disebut
Di Doa Ibuku Dengar
Ada Namaku Disebut

Blessing,
~HSH~

Minggu, 28 Juni 2015

Engeline

Polisi Tetapkan Magriet Megawe sebagai tersangka pembunuhan Engeline: http://m.merdeka.com/peristiwa/polisi-tetapkan-margriet-tersangka-pembunuhan-angeline.html

Semoga tidak terjadi lagi kekerasan terhadap anak di dunia ini. Dan Engeline ini merupakan pelopor Perlindungan Anak, ia telah berada dipangkuan Bapa di Sorga.

Mari belajar dari kisah Engeline, sebab,
Amsal17:6. Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 26 Juni 2015

Tyrese Gibson Bantah Pindah Keyakinan dan Minta Video Dihapus

Kabar perpindahan agama memang selalu menjadi topik paling seru di negeri ini, akan tetapi kadangkala terjadi kesalahpahaman baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja akan kebenaran berita tersebut, misal berita Naysila Mirdad masuk Islam, padahal sampai sekarang anak dari Lydia Kandou ini masih Kristen dan secara pribadi ia meminta maaf karena gosip perpindahan agama dan hubungan asmaranya dengan Dude Herlino hanyalah buatan media semata, atau Jesika Iskandar yang belum resmi meluk Islam aja sudah diberitakan di sana-sini dan buntut-buntutnya Jedar tetap menjadi pengikut Kristus dan melangsungkan pernikahannya di Gereja Yesus Sejati, entah saat itu untuk kejar popularitaskah atau karena yakinkah,  dan atau yang paling miris kabar pindah agama dari Paus Benediktus XVI yang gempar pada awal/pertengahan tahun 2012. Yap, selalu saja ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan mentang-mentang pengundurdirian dari Paus ini lagi gempar ada-ada  saja yang menyangkutpautkannya dengan perpindahan agama.

Dan yang terakhir, datang dari Tyrese Gibson. Belum lama ini publik dibuat terkejut dengan kabar berpindahnya Tyrese Gibson, pemeran Roman Pearce dalam film kebut-kebutan `Fast and Furious`, menjadi seorang Muslim. Tyrese dikabarkan telah lama memeluk agama Islam setelah sebelumnya diketahui menganut Kristen.

Tentu banyak orang menyambut baik kabar ini. Malah, aktor berkulit hitam ini sempat disandingkan dengan aktor Tanah Air yang kebetulan juga berpindah agama menjadi Kristen, Lukman Sardi.

Namun, kabar teranyar datang dari Tyrese Gibson langsung. Melalui akun Twitternya, @tyrese pada Senin, 22/6/2015, Gibson menuliskan pernyataan bahwa ia tidak mualaf.

"Belakangan beredar rumor tentang saya (Tyrese Gibson) berpindah agama menjadi Islam, hal itu juga dilengkapi dengan (pemberitaan) video. Saya bukan seorang Muslim, saya adalah seorang Kristen yang telah lahir kembali (hidup baru), " kicau Gibson dalam bahasa Inggris.

Wah, dilihat dari kata-katanya saja (red, hidup baru), terlihat betapa Tyrese Gibson ini begitu mantap ikut Kristus.

Selain Tweet ini, sahabat baik mendiang Paul Walker ini juga menuliskan permintaan untuk menghapus video yang dipublikasikan oleh saluran televisi Malaysia, Astro AWANI.

"@501Awani tolong hapus video Anda. Itu tidak benar. Saya memang sangat menghargai Islam tetapi saya lahir sebagai orang Kristiani dan saya tidak berpindah agama ," tulis Gibson lagi.

SEBELUMNYA, DI PEMBERITAAN GIBSON MASUK ISLAM

Tyrese Gibson, aktor Fast & Furios memutuskan masuk Islam alias menjadi seorang mualaf!

Hal ini terlihat dari akun Instagram Tyrese, baru-baru ini. Sahabat mendiang Paul Walker tersebut mengunggah gambar bernuansa Islam yang bertuliskan "Ramadan Mubarak". Tyrese Gibson pun tampak senang menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Tyrese Gibson mengunggah foto begitu senang menyambut bulan Ramadan.

"Ramadan Mubarok untuk semua hati tulus Muslim di seluruh dunia, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu!! Insya Allah berkah untuk kamu dan keluargamu," tulis Tyrese Gibson sebagai keterangan fotonya tersebut.

Kabar berpindahnya keyakinan Tyrese Gibson ini menghebohkan publik. Tyrese Gibson diketahui sudah menjadi seorang muslim sejak awal 2014. Keputusannya untuk mualaf setelah Tyrese berkunjung ke Dubai bersama Will Smith dan Maxwell.

Tyrese Gibson mengunggah video tentang ajaran Islam di akun Twitternya pada 2014. Kepergian Tyrese Gibson ke Dubai lantaran ingin menghibur dirinya pasca-meninggalnya Paul Walker. Di Dubai, Tyrese Gibson sempat berfoto mengenakan sorban lengkap dengan baju muslim berwarna putih (?). Setelah menjadi mualaf, Tyrese merasa seperti manusia yang terlahir kembali.

Tyrese juga mendapat hidayah dari sebuah film pendek berjudul The Purpose of Life garapan Talk Islam. Video Tyrese Gibson yang menyebutkan alasannya memeluk ajaran Islam juga telah beredar tahun lalu. Keputusan Tyrese ini disambut baik oleh para penggemarnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Dua Serigala

Ada dua ekor serigala di hutan belantara, serigala B menantang serigala A untuk menangkap seekor kelinci yang sedang makan wortel, tidak jauh dari tempat mereka berdiri,

"Ayo Serigala A, kamu bisa ngga tangkap kelinci itu?" tanya serigala B.

"Ah, itu gampang, lihat saja nih!" jawab serigala A dan dengan sigap serigala A itupun melompat ke arah kelinci tersebut dan berlari mengejarnya.

Sedangkan kelinci yang melihat serigala itu, langsung lari terbirit-birit ketakutan, tanpa pikir panjang wortel yang masih dikunyahnya di lemparkan ke arah serigala tersebut, "DUAAAKK!!" begitu suaranya.

Karena serigala adalah binatang yang kuat, maka wortel kecil yang mengenai kepalanya tidak terasa sama sekali, serigala tersebut tetap mengejar kelinci itu, 1 menit.. 2 menit.. 3 menit... sampai 5 menit.. Serigala itu belum dapat menangkap kelinci itu, karena kelinci itu larinya lebih kencang. Serigala itupun kelelahan dan menghentikan pengejarannya. Dengan perasaan yang sangat malu, dia menunduk berjalan dan kembali ke temannya serigala B.

Setelah sampai di tempat serigala B, maka serigala B itupun bertanya, "Bagaimana? Apakah kamu bisa menangkapnya ?" tanya serigala B, lalu serigala A hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih tertunduk. Serigala B lalu melanjutkan perkataanya, "Kamu tahu, kenapa kamu tidak bisa menangkap kelinci itu? Kamu kalah, karena kamu tidak serius. Kamu berlari mengejar kelinci hanya untuk pamer saja, sedangkan kelinci itu berlari untuk nyawanya."

Untuk orang yang sudah bekerja, mungkin Anda merasa, Anda sangat lelah, Anda capai dengan pekerjaan, bosan, tidak ada kemajuan sama sekali dalam pekerjaan Anda. Itu dikarenakan karena Anda tidak serius dengan pekerjaan Anda. Cobalah pikirkan kembali, apakah tujuan sebenarnya Anda bekerja?

Sebab, terkadang ada orang yang bekerja, karena tuntutan orang tua agar mencari uang sendiri, atau kadang juga ada orang yang bekerja, karena mereka merasa 'harus' bekerja untuk membantu orang tua mereka menghidupi keluarganya, atau ada juga orang yang bekerja karena untuk dapat pamer pada teman-temannya, pada sanak saudara, bahwa dia sudah bekerja.

Jadi, apakah tujuan Anda bekerja? Demi rasa bangga pada serigala B. Atau demi rasa lapar?

Tuhan Yesus Memberkati.