Sabtu, 06 Juli 2013

KEBAHAGIAAN MENULAR

Seorang pemuda berangkat kerja di pagi hari... Memanggil taksi, dan naik...

"Selamat pagi Pak..." katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu.

"Pagi yang cerah bukan?" sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil...

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taksinya...

Sesampainya ditempat tujuan..

Pemuda itu membayar dengan selembar uang 20 ribuan, untuk argo yang hampir 15 ribu...

"Kembaliannya buat bapak saja. s
Selamat bekerja, Pak" kata pemuda dengan senyum.

"Terima kasih..." jawab Pak sopir taksi dengan penuh syukur...

"Wah.. aku bisa sarapan dulu nih..."

Pikir sopir taksi itu... Dan ia pun menuju kesebuah warung.

"Biasa Pak?" tanya si mbok warung.

"Iya biasa.. Nasi sayur... tapi.. pagi ini tambahkan sepotong ayam..." jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan ketika membayar sarapan, di tambahkannya seribu rupiah "Buat jajan anaknya si mbok..." begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat ke sekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah... cerita bisa berlanjut.. Bergulir... seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...

Begitu juga keluarga si mbok...

Teman-teman si anak...

Keluarga mereka...

Semua tertular kebahagiaan.

Mari menjadi pribadi yang bukan menebarkan kesedihan tetapi yang menebarkan sukacita!!

Tuhan Yesus Memberkati!

Syalom.
Bagi sahabat yang punya twitter, jangan lupa follow twitter HSH dengan id: @sahabathsh.

Just mention for follow back ~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar