Selasa, 16 Juli 2013

Inspirasi Genggaman Tangan

Suatu kali, di Taiwan ada seorang konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaan itu menurut banyak pihak diperoleh benar-benar dari nol. Karena itu, apa yang dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang.

Suatu ketika, karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha kaya tersebut. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses itu.

“Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga bisa sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu.

Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak. Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran-heran. Lalu si pengusaha pun menjelaskan maksudnya. “Biar aku lihat garis tanganmu. Dan simaklah baik-baik apa pendapatku tentang kamu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yang kamu minta,” jawab pengusaha tersebut.

Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yang menentukan nasib kamu. Di sana ada garis kehidupan. Kemudian di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh. Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?”

“Di dalam telapak tangan yang saya genggam.” jawab si pemuda yang penasaran.

“Nah, apa artinya itu? Hal itu mengandung arti, bahwa apapun masa depan kamu, takdir, dan keadaan kamu kelak, semua itu ada dalam genggaman tanganmu sendiri. Kamu lihat bukan bahwa semua garis tadi ada di tanganmu? Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dengan berbagai cara untuk menentukan masa depanku dan nasibku sendiri karena semuanya itu ada dalam genggaman tanganku,” terang si pengusaha tadi.

“Tetapi sekarang coba lihat lagi, genggaman tanganmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam? SISA GARIS itulah yang berada di luar kendalimu, karena di sanalah letak kekuatan spiritual kamu dari Sang Maha Pencipta kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar