Di sebuah Chinese restaurant, Martyn Frost memegang dan mengelus elus sebuah patung Bebek keberuntungan, yang konon bisa membawa rejeki. Malamnya dia membeli lotre, dan besoknya memenangkan hampir satu juta pounsterling (kira-kira 15 miliar rupiah). Semua orang menyelamatinya dan banyak yang terkagum kagum dengan saktinya si patung Bebek tersebut.
Tidak bisa dibuktikan apakah Frost memenangkan lotre karena memegang patung bebek atau tidak.
Hal-hal yang tidak mudah dibuktikan, sering kita percayai sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kita sendiri. Anda dan saya, secara rasional, pasti yakin sang bebek tidak menyebabkan kemenangan lotre tersebut. “Post Hoc Fallacies”, kesalahan cara berpikir yang menganggap bahwa sesuatu yang terjadi kemudian diakibatkan karena sesuatu yang sebelumnya, walaupun kadang kedua hal itu tidak berhubungan.
Bilamana sudah tiga kali terjadi, setiap anda mengusap-usap hidung anda sambil bilang, sim sala bim, dan hujan turun, maka anda akan percaya hal itu, dan pada saat kemudian anda akan yakin bahwa mengusap hidung sambil mengucap mantra sim sala bim, adalah jalan untuk membuat hujan turun. Walaupun sebenarnya ketiga kali terjadinya hal itu hanya kebetulan, dan tidak akan terjadi pada keempat kalinya lagi.
Kita sering berpikir bahwa dua kejadian adalah sebab akibat, karena otak kita selalu berusaha menghubungkan dan merasionalkan beberapa kejadian. Hal ini sering membawa kita pada kepercayaan akan “ajimat”, hoki, ataupun sebuah kejadian (misalkan mimpi digigit ular), dan sebaliknya sering menyalahkan sesuatu kalau ada yang negatif (berjalan di bawah tangga, lantai 13), sebuah pencarian kambing-kambing berwarna hitam.
Kita mengambil kesimpulan dengan tiga hal: Heart (Hati, emosi), Head (Kepala, otak, rasional), Gut (Nyali, keyakinan). Ketika kita tidak mampu memakai otak rasional kita, maka kita akan bergeser memakai emosi ataupun nyali kita.
Sering orang menanyakan pada saya, “Pak, apa rahasianya supaya kita bisa sukses?” Yang sering membuat saya tersenyum, sepertinya saya bisa menjawab dengan “Peganglah bebek keberuntungan itu” atau “Belilah Lotre” atau “Carilah pohon sakti di puncak gunung, duduk dan berdoalah di sana meminta suksesmu.” Rahasia sukses adalah: “Tidak ada rahasia sukses”.
Pada buku “Outliers”, Galdwell mencoba memudahkan kesuksesan dengan dua hal: Kerja keras melatih keahlian kita secara terus-menerus, memperbaiki kemampuan kita supaya jadi ahli, minimal dengan 10.000 jam. Dan mencari kesempatan yang menguntungkan secara terus-menerus. Singkatnya, kerja keras yang benar, dan pemanfaatan kesempatan.
Tetapi kalau kita mau lebih rasional, kedua hal itu saja tidaklah cukup. Selalu banyak elemen yang harus tepat, untuk seseorang mencapai kesuksesan. Keahlian khusus, kesempatan, passion, kesesuaian kerjanya dengan trend, network yang dimiliki, softskill, timing, detail tindakan, dan seterusnya. Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan dengan benar, dan ada begitu banyak elemen lainnya juga dari luar yang “pas” untuk sukses.
Yang dapat kita kerjakan adalah melakukan yang terbaik pada pekerjaan yang kita sukai, jeli dalam mencari kesempatan yang ada, dan selalu memperbaiki diri dan belajar tanpa henti. Mulai dari hal yang kecil, bangun kesuksesan atas kesuksesan kecil sebelumnya. Jangan putus asa, terus berupaya. Karena sukses bukan terjadi karena sebuah patung bebek saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar