Selasa, 06 Agustus 2013

Pertarungan Matahari Dan Angin

Dalam sebuah pertemuan, matahari dan angin sepakat untuk bertarung demi menjawab pertanyaan: “Siapa dari antara matahari dan angin yang lebih kuat mempengaruhi manusia untuk membuka baju panasnya?”

Setelah lama berunding, akhirnya angin mendapat kesempatan pertama untuk mendemonstrasikan kekuatannya. Dia bertiup keras hingga terjadi taufan. Orang-orang yang berada pada sebuah tempat pertemuan umum bukan saja merasa kedinginan, melainkan juga terpaksa memegang erat apa saja yang ada pada badannya. Tiada seorang pun kehilangan sepotong pakaian dari badannya. Angin tidak berhasil dalam misinya.

Tibalah giliran bagi matahari untuk menunjukkan kemampuannya. Dia mulai bersinar terang dan lembut, memberikan kegembiraan kepada manusia yang sedang berkumpul di tempat itu. Lantaran pengalaman itu, mereka bersyukur kepada matahari karena sinarnya yang menghangatkan tanpa membakar. Orang ramai-ramai menanggalkan baju panas dan duduk berkumpul menikmati udara segar di bawah terang matahari.

Matahari menemui temannya, angin dan mengatakan bahwa dia berhasil menggugah orang untuk membuka baju panas mereka tanpa paksaan dan kekerasan. Dengan demikian matahari keluar sebagai pemenang pertarungan tersebut.

Keramahtamahan dan kelembutan menciptakan perubahan sikap hidup yang menyenangkan, yang mendorong orang untuk menerima daripada menolak, untuk bergembira daripada takut, untuk membuka diri daripada menutup diri. Sebaliknya, kekerasan merusak kehidupan dan menutup jalan menuju damai dan sikap sukarela yang dimiliki setiap manusia yang berkemauan baik.

Selamat sore, sahabat...

Tuhan Yesus Memberkati dan Mengasihimu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar