Ada seorang gadis kecil tinggal di sebuah rumah kecil yang sangat sederhana, miskin yang berada di kaki bukit dan saat ia tumbuh besar ia pun bermain di kebun yang kecil dan saat itu ia melihat melewati pagar kebun nya dan melintasi lembah melihat pada rumah indah yang tinggi diatas bukit. Rumah ini memiliki jendela emas. Meskipun ia sangat sayang pada kedua orang tuanya akan tetapi dia sangat ingin tinggal di rumah emas yang berada
di atas bukit tersebut.
Ketika dia beranjak dewasa dan sudah memiliki akal dan keterampilan seperti layaknya anak remaja saat itu maka dia meminta ijin pada Ibunya untuk bersepeda keluar dari kebun tersebut. Setelah memohon berkali kali kepada ibunya akhirnya sang ibu pun luluh hatinya dan mengizinkan anak nya itu untuk bersepeda asalkan tidak terlalu jauh dari kebunnya dan tetap di perkarangan rumahnya.
Akhirnya gadis itu pun pergi ke arah tempat di mana rumah berjendela emas tersebut. Setelah melewati lembah dan naik ke atas bukit, dia bertemu dengan seorang
kakek tua yang menyadarkan nya.
Kakek tersebut berkata ”Materi di atas dunia ini tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang keluarga”
Gadis itu pun langsung memutar arah dan berbalik menuju ke arah rumahnya, meninggalkan rumah emas yang dia sangat dambakannya.
Saat menuruni bukit dia melihat dari kejauhan, ada rumah kecil yang atapnya, jendelanya, pintunya, semuanya terbuat dari emas, dan diperkarangan rumah tersebut ada
dua orang yang terlihat sedang menunggu. Gadis itu pun kaget, ternyata dua orang tersebut adalah kedua orang tuanya yang khawatir akan keselematan anak gadisnya. Dan ternyata rumah yang dia tinggali adalah rumah yang kesemuanya terbuat dari emas.
Saudara terkasih dalam Kristus... Materi bukanlah segalanya, kasih sayang adalah yang paling berharga dalam hidup kita. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati
Minggu, 03 Maret 2013
Gadis dan Rumah Emas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar