Ada seorang anak bernama Argo yang mendapat tugas dari gurunya untuk menuliskan mimpi dan cita-citanya kelak jika dewasa. Karena ayah Argo seorang pelatih kuda miskin yang serba kekurangan, Argo menulis mimpinya kelak memiliki tempat pelatihan kuda 400 hektar yang lengkap dan rumah seluas 4000 meter persegi.
Waktu tugasnya diberikan ke gurunya, betapa kagetnya ia mendapat nilai F, disertai ada catatan dari gurunya, temui saya setelah jam pelajaran.
Argo habis dimarahin sama gurunya karena mimpinya dianggap tidak masuk akal dan dikasih waktu seminggu untuk merubahnya.
Di rumah, Argo bercerita kepada ayahnya dan ayahnya berkata, “Nak, mimpimu adalah masa depanmu, jadi terserah mau menggantinya atau tidak.”
Esok harinya Argo bertemu gurunya dan berkata, “Biarkan nilai F tetap menjadi milikku, tapi aku tak akan merubah mimpiku.”
Berpuluh tahun lewat, Argo kecil tumbuh dewasa dan berhasil menggapai mimpinya. Ketika Gurunya datang berkunjung, ia berkata, “Kamu hebat nak! Maafkan saya nak, saya ternyata seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi-mimpi anak sepertimu.”
Miskin bukan masalah kelahiran, tapi masalah pilihan. Beda antara orang yang berhasil dan yang sangat berhasil cuma terletak di mimpinya.
Orang yang tidak punya mimpi, mereka hidup untuk mencari uang. Tapi orang yang punya mimpi mereka hidup untuk BERANI mewujudkan mimpinya dan uang yag mengejarnya.
Have a Fantastic Life!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar