"Saya begitu kecanduan dengan yang namanya seks bahkan saya berniat menikahi seorang PSK," aku Ardian membuka kisah hidupnya.
Ardian Musidi, seorang pria sederhana yang baru mengenal realita kehidupan sejak bekerja di sebuah hotel. Awalnya Ardian adalah seorang yang pendiam dan pemalu. Namun semenjak bekerja di hotel, ia mulai mengenal perempuan bahkan menjadi sangat agresif. Ardian bisa mengajak seorang wanita yang disukainya untuk berhubungan seks. Awalnya ia hanya penasaran akan rasanya berhubungan seks.
Tapi kemudian, tanpa alasan yang jelas, Ardian ditinggalkan begitu saja oleh wanita pujaannya. Hal itu sempat membuat Ardian terpukul bahkan berniat untuk melakukan tindakan nekat, yaitu bunuh diri. Tangannya pun menjadi korban sayatan silet untuk melampiaskan kekecewaan dan keputusasaan akibat kehilangan orang yang dicintainya. Tak mau larut dalam kesedihan, Ardian merubah pola pikirnya bahwa wanita di dunia ini begitu banyak dan ia bisa berhubungan dengan yang lain.
Akhirnya Ardian memutuskan untuk bekerja di hotel lain yang justru membawanya ke dalam dunia yang begitu kelam. Di tempat bekerjanya yang baru, tidak ada larangan untuk memasukkan wanita nakal ke dalam hotel, justru hotel ini menyediakan wanita bagi para tamunya yang berminat. Sebagai resepsionis, Ardian pun sering menerima permintaan dari para tamunya untuk menyediakan jasa perempuan nakal bagi para tamunya. Dari sanalah Ardian mendapatkan tips baik dari tamu yang memesan maupun dari wanita pelacur yang dipanggilnya.
Berawal dari penyedia wanita panggilan, Ardian mencoba menjalin hubungan dengan salah seorang pekerja seks komersial tersebut. Pada saat itu Ardian memang sudah kecanduan seks. Jika dalam sehari ia tidak melakukan hubungan seks, ada sesuatu yang kurang dirasakannya. Kepala pusing, terus memikirkan untuk melakuan hubungan seks, sangat tidak enak baginya saat itu.
Hubungan Ardian dengan wanita panggilan ini sudah begitu jauh. Bahkan jika pacarnya dibooking oleh tamu, Ardian akan ikut dan menunggu di depan kamar sampai pacarnya selesai bertugas. Ardian sendiri melakukan hubungan seks dengan wanita panggilan ini setiap hari, tanpa henti. Kecanduannya akan seks ini bahkan mengganggu pekerjaannya karena ia ketagihan untuk bertemu dan berhubungan seks dengan wanita ini.
"Lambat laun, perasaan timbul di hati saya. Saya hanya berpikir, masa sih saya tidak bisa mengajaknya untuk menikah? Saya tidak perduli orang lain akan menganggap dia wanita seperti apa, yang penting saya mencintainya," ujar Ardian.
Keseriusan ini ditunjukkan Ardian dengan mengatakan langsung kepada orangtuanya akan keinginannya untuk menikahi wanita pelacur ini. Tentu saja kedua orangtuanya menentang habis-habisan niat Ardian tersebut. Tapi Ardian memilih untuk meninggalkan rumah demi wanita tersebut. Pekerjaannya pun ia tinggalkan. Namun tanpa Ardian duga, cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Saya benar-benar tidak menduga bahwa pacar saya akan berubah. Awalnya saya pikir ia memang ingin bertemu dengan saya untuk menanyakan hasil interview yang baru saja saya jalani. Tapi yang saya terima hanyalah makian, omongan kasar bahkan lemparan batu dari dia," kisah Ardian dengan pedih.
Ada uang abang disayang, tidak ada uang abang pun ditendang. Mungkin ungkapan inilah yang ingin disampaikan oleh wanita panggilan tersebut pada Ardian. Ketika Ardian mengikuti mobil yang dinaiki wanita ini, ia melihat wanita tersebut telah menunggunya di pinggir jalan. Dan ketika Ardian mendekatinya, tiba-tiba saja wanita tersebut mengeluarkan golok dari dalam tasnya dan mengacungkannya ke arah Ardian.
"Saya benar-benar dibutakan oleh cinta. Tuhan benar-benar sadarkan saya saat itu, karena saya tidak punya pekerjaan dan uang pun sudah habis. Tapi saya minta kepada Tuhan, saya sudah lepas dengan wanita ini. Saya hanya ingin pulang, karena untuk pulang pun saya sudah tidak berani. Apakah papi saya masih mau menerima saya kembali?" ujar Ardian.
Ardian pun memberanikan diri untuk pulang. Hal yang sungguh tidak disangka olehnya adalah ayahnya menyambut dirinya dan langsung memeluknya. Ardian pun tak dapat menahan air matanya saat itu. Ardian benar-benar menyesali perbuatannya selama ini dan ia mengakui semuanya kepada ayahnya.
Setelah memutuskan hubungan dengan seorang wanita panggilan tersebut, akhirnya Ardian mendapatkan pekerjaan. Tidak hanya itu, oleh seorang teman, Ardian dikenalkan kepada Yulia yang masih duduk di bangku SMA kala itu. Ardian mulai main ke rumah Yulia, bahkan menginap selama berbulan-bulan di sana. Tidur berdua pun tidak menjadi larangan bagi orangtua Yulia.
Ardian kembali diuji. Kesempatan untuk melakukan hubungan seks kembali terbuka lebar. Malam pertama memang tidak terjadi apa-apa. Tapi terus-terusan tidur berdua membuat Ardian terus merayu Yulia agar mau diajak berhubungan seks. Berawal dari tangannya yang gerayangan, hubungan seks itu pun akhirnya tak terhindarkan lagi.
Yulia sempat menangis kenapa hal itu harus terjadi. Karena ibunya sudah berpesan berulangkali agar jangan sampai hamil di luar nikah. Yulia benar-benar merasa kotor di hadapan Tuhan. Ardian sendiri sama sekali tidak pusing dengan dosa. Baginya dosa itu urusan belakangan, yang penting enak dulu. Perbuatan itu pun akhirnya menjadi berkelanjutan. Setiap pagi ataupun siang kalau di rumah Yulia tidak ada orang, mereka pun selalu melakukan hubungan seks. Yulia pun tak dapat menolak ajakan Ardian karena Ardian selalu berjanji untuk menikahinya. Bagi Yulia, nasi sudah menjadi bubur. Menolak ajakan itu pun sudah percuma. Bagaimanapun juga Ardian sudah berjanji untuk bertanggungjawab.
Akhirnya pernikahan itu pun berlangsung. Namun tanpa mereka sadari, sebuah janin berusia dua bulan telah ada dalam kandungan Yulia. Ketika mengetahui kenyataan ini, Ardian dan Yulia benar-benar minta ampun kepada Tuhan. Merasa benar-benar ingin dipulihkan, Ardian memutuskan untuk mengikuti acara khusus kaum pria yang akan mengubahkan kehidupan Ardian dan Yulia.
"Saya merasa hidup saya berjalan begini saja. Saya benar-benar berpikir, Tuhan apakah ini karena dosa-dosa yang pernah saya lakukan? Apapun yang saya lakukan, terjerumus lagi terjerumus lagi. Pekerjaan tidak menentu, tidak ada yang berhasil. Waktu saya ikut camp, saya merasakan Tuhan melalui Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan. Tentang dosa seks, perzinahan, saya benar-benar merasa seperti sampah saat itu. Saya benar-benar menyesal kenapa hidup saya bisa seperti ini. Saya ingin menghilangkan semua dosa-dosa seks itu. Saya merasa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya sekotor apapun saya. Tuhan mau menerima saya apa adanya. Papi saya saja yang bapa di dunia mau menerima saya kembali, apalagi Bapa yang di surga," ujar Ardian mengenai awal perkenalannya dengan Tuhan.
Semenjak ikut camp, Ardian memiliki komitmen untuk menghilangkan semua dosa-dosa seks yang pernah dilakukannya. Melalui pemulihan hidup Ardian, kini Ardian dan keluarganya diberkahi sebuah bisnis kuliner yang mereka kelola sendiri. Tidak hanya itu, hubungan Ardian dengan Yulia istrinya, semakin harmonis.
"Semenjak dia mengenal saya, semenjak ia memperistrikan saya, saya yakin dan percaya suami saya pasti setia," ujar Yulia dengan yakin.
"Saya bersyukur sekali karena Tuhan Yesus sudah melepaskan saya dari dosa kecanduan seks yang pernah saya lakukan. Saya tidak mau lagi mencari perempuan-perempuan lain selain istri saya sendiri. Saya akan bersama dengan dia, selamanya sampai Tuhan memanggil saya," ujar Ardian menutup kesaksiannya.
Kisah ini ditayangkan 5 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel.
Sumber Kesaksian:
Adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar