Selasa, 30 Juni 2015

HERCULES C-130 JATUH

TURUT BERDUKA CITA ATAS PERISTIWA JATUHNYA PESAWAT HERCULES C-130, 30 JUNI 2015.

MARI BERDOA UNTUK PEMULIHAN NEGERI INI. DAN KIRANYA DIBERI KETABAHAN BAGI KELUARGA YANG BERDUKA.

*2 Tawarikh 7:14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.

#HERCULES #C-130 #INDONESIAMENANGIS #PULIHKANNEGERIKAMI #HATISEBAGAIHAMBA

Senin, 29 Juni 2015

Ibu Bermata Satu

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya! Dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan. Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah untuk menopang keluarga.

Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…
"Ibumu bermata satu...?!?!?", ejek seorang teman. Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian, aku katakan pada ibuku,
"Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang, kenapa engkau tidak segera mati saja ??! Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun di saat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini. Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum. Ibuku sedang menangis di sana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya. Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses.

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapura. Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak juga. Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.

Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?!

Siapa ini?!

Ini adalah ibuku! Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, "Siapa kamu?! Aku tidak mengenalmu!",  kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, "Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, "Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat ?"

Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega.

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku, hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana, aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya.

Sebuah surat untukku,

"Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini..
Dan aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…
Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah.
Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi.
Demi engkau …
Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu.
Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut.
Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang pernah kau lakukan…
Beberapa kali engkau memarahiku…
Aku berkata pada diriku, 'Ini karena ia mencintaiku …"

Kadang-kadang kita tidak mengerti seberapa besar pengorbanan ibu (ayah, orangtua) kita selama kita hidup. Karena itu hargai dan hormatilah orangtua kita selama mereka masih hidup. Jangan sampai kita menyesal pada saat mereka meninggal, kita belum sempat membalas pengorbanan mereka. Dan selalu bawa mereka di dalam doa-doa kita.

Jangan tinggal menunggu hari ibu yang jatuh tiap tanggal 22 Desember, sayangilah ibumu di mulai dari sekarang.

*Efesus,
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Di Waktu Ku Masih Kecil
Gembira dan Senang
Tiada Duka Kukenang
Tak Kunjung Menyerang

Di Sore Hari Nan Sepi
Ibuku Bertelut
Sujud Berdoa Kudengar
Namaku Disebut

Seringlah Kini Kukenang
Di Masa Yang Berat
Di Kala Hidup Mendesak
Dan Nyaris Kusesat

Melintas Gambar Ibuku
Sewaktu Bertelut
Kembali Sayup Kudengar
Namaku Disebut

Sekarang Dia Telah Pergi
Ke Rumah Yang Senang
Namun Kasih-Nya Padaku
Selalu Kukenang

Kelak Di Sana Kami pun
Bersama Bertelut
Memuji Tuhan Yang Dengar
Namaku Disebut

Di Doa Ibuku Namaku Disebut
Di Doa Ibuku Dengar
Ada Namaku Disebut

Blessing,
~HSH~

Minggu, 28 Juni 2015

Engeline

Polisi Tetapkan Magriet Megawe sebagai tersangka pembunuhan Engeline: http://m.merdeka.com/peristiwa/polisi-tetapkan-margriet-tersangka-pembunuhan-angeline.html

Semoga tidak terjadi lagi kekerasan terhadap anak di dunia ini. Dan Engeline ini merupakan pelopor Perlindungan Anak, ia telah berada dipangkuan Bapa di Sorga.

Mari belajar dari kisah Engeline, sebab,
Amsal17:6. Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 26 Juni 2015

Tyrese Gibson Bantah Pindah Keyakinan dan Minta Video Dihapus

Kabar perpindahan agama memang selalu menjadi topik paling seru di negeri ini, akan tetapi kadangkala terjadi kesalahpahaman baik yang disengaja atau pun yang tidak disengaja akan kebenaran berita tersebut, misal berita Naysila Mirdad masuk Islam, padahal sampai sekarang anak dari Lydia Kandou ini masih Kristen dan secara pribadi ia meminta maaf karena gosip perpindahan agama dan hubungan asmaranya dengan Dude Herlino hanyalah buatan media semata, atau Jesika Iskandar yang belum resmi meluk Islam aja sudah diberitakan di sana-sini dan buntut-buntutnya Jedar tetap menjadi pengikut Kristus dan melangsungkan pernikahannya di Gereja Yesus Sejati, entah saat itu untuk kejar popularitaskah atau karena yakinkah,  dan atau yang paling miris kabar pindah agama dari Paus Benediktus XVI yang gempar pada awal/pertengahan tahun 2012. Yap, selalu saja ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan mentang-mentang pengundurdirian dari Paus ini lagi gempar ada-ada  saja yang menyangkutpautkannya dengan perpindahan agama.

Dan yang terakhir, datang dari Tyrese Gibson. Belum lama ini publik dibuat terkejut dengan kabar berpindahnya Tyrese Gibson, pemeran Roman Pearce dalam film kebut-kebutan `Fast and Furious`, menjadi seorang Muslim. Tyrese dikabarkan telah lama memeluk agama Islam setelah sebelumnya diketahui menganut Kristen.

Tentu banyak orang menyambut baik kabar ini. Malah, aktor berkulit hitam ini sempat disandingkan dengan aktor Tanah Air yang kebetulan juga berpindah agama menjadi Kristen, Lukman Sardi.

Namun, kabar teranyar datang dari Tyrese Gibson langsung. Melalui akun Twitternya, @tyrese pada Senin, 22/6/2015, Gibson menuliskan pernyataan bahwa ia tidak mualaf.

"Belakangan beredar rumor tentang saya (Tyrese Gibson) berpindah agama menjadi Islam, hal itu juga dilengkapi dengan (pemberitaan) video. Saya bukan seorang Muslim, saya adalah seorang Kristen yang telah lahir kembali (hidup baru), " kicau Gibson dalam bahasa Inggris.

Wah, dilihat dari kata-katanya saja (red, hidup baru), terlihat betapa Tyrese Gibson ini begitu mantap ikut Kristus.

Selain Tweet ini, sahabat baik mendiang Paul Walker ini juga menuliskan permintaan untuk menghapus video yang dipublikasikan oleh saluran televisi Malaysia, Astro AWANI.

"@501Awani tolong hapus video Anda. Itu tidak benar. Saya memang sangat menghargai Islam tetapi saya lahir sebagai orang Kristiani dan saya tidak berpindah agama ," tulis Gibson lagi.

SEBELUMNYA, DI PEMBERITAAN GIBSON MASUK ISLAM

Tyrese Gibson, aktor Fast & Furios memutuskan masuk Islam alias menjadi seorang mualaf!

Hal ini terlihat dari akun Instagram Tyrese, baru-baru ini. Sahabat mendiang Paul Walker tersebut mengunggah gambar bernuansa Islam yang bertuliskan "Ramadan Mubarak". Tyrese Gibson pun tampak senang menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Tyrese Gibson mengunggah foto begitu senang menyambut bulan Ramadan.

"Ramadan Mubarok untuk semua hati tulus Muslim di seluruh dunia, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu!! Insya Allah berkah untuk kamu dan keluargamu," tulis Tyrese Gibson sebagai keterangan fotonya tersebut.

Kabar berpindahnya keyakinan Tyrese Gibson ini menghebohkan publik. Tyrese Gibson diketahui sudah menjadi seorang muslim sejak awal 2014. Keputusannya untuk mualaf setelah Tyrese berkunjung ke Dubai bersama Will Smith dan Maxwell.

Tyrese Gibson mengunggah video tentang ajaran Islam di akun Twitternya pada 2014. Kepergian Tyrese Gibson ke Dubai lantaran ingin menghibur dirinya pasca-meninggalnya Paul Walker. Di Dubai, Tyrese Gibson sempat berfoto mengenakan sorban lengkap dengan baju muslim berwarna putih (?). Setelah menjadi mualaf, Tyrese merasa seperti manusia yang terlahir kembali.

Tyrese juga mendapat hidayah dari sebuah film pendek berjudul The Purpose of Life garapan Talk Islam. Video Tyrese Gibson yang menyebutkan alasannya memeluk ajaran Islam juga telah beredar tahun lalu. Keputusan Tyrese ini disambut baik oleh para penggemarnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Dua Serigala

Ada dua ekor serigala di hutan belantara, serigala B menantang serigala A untuk menangkap seekor kelinci yang sedang makan wortel, tidak jauh dari tempat mereka berdiri,

"Ayo Serigala A, kamu bisa ngga tangkap kelinci itu?" tanya serigala B.

"Ah, itu gampang, lihat saja nih!" jawab serigala A dan dengan sigap serigala A itupun melompat ke arah kelinci tersebut dan berlari mengejarnya.

Sedangkan kelinci yang melihat serigala itu, langsung lari terbirit-birit ketakutan, tanpa pikir panjang wortel yang masih dikunyahnya di lemparkan ke arah serigala tersebut, "DUAAAKK!!" begitu suaranya.

Karena serigala adalah binatang yang kuat, maka wortel kecil yang mengenai kepalanya tidak terasa sama sekali, serigala tersebut tetap mengejar kelinci itu, 1 menit.. 2 menit.. 3 menit... sampai 5 menit.. Serigala itu belum dapat menangkap kelinci itu, karena kelinci itu larinya lebih kencang. Serigala itupun kelelahan dan menghentikan pengejarannya. Dengan perasaan yang sangat malu, dia menunduk berjalan dan kembali ke temannya serigala B.

Setelah sampai di tempat serigala B, maka serigala B itupun bertanya, "Bagaimana? Apakah kamu bisa menangkapnya ?" tanya serigala B, lalu serigala A hanya menggeleng-gelengkan kepalanya yang masih tertunduk. Serigala B lalu melanjutkan perkataanya, "Kamu tahu, kenapa kamu tidak bisa menangkap kelinci itu? Kamu kalah, karena kamu tidak serius. Kamu berlari mengejar kelinci hanya untuk pamer saja, sedangkan kelinci itu berlari untuk nyawanya."

Untuk orang yang sudah bekerja, mungkin Anda merasa, Anda sangat lelah, Anda capai dengan pekerjaan, bosan, tidak ada kemajuan sama sekali dalam pekerjaan Anda. Itu dikarenakan karena Anda tidak serius dengan pekerjaan Anda. Cobalah pikirkan kembali, apakah tujuan sebenarnya Anda bekerja?

Sebab, terkadang ada orang yang bekerja, karena tuntutan orang tua agar mencari uang sendiri, atau kadang juga ada orang yang bekerja, karena mereka merasa 'harus' bekerja untuk membantu orang tua mereka menghidupi keluarganya, atau ada juga orang yang bekerja karena untuk dapat pamer pada teman-temannya, pada sanak saudara, bahwa dia sudah bekerja.

Jadi, apakah tujuan Anda bekerja? Demi rasa bangga pada serigala B. Atau demi rasa lapar?

Tuhan Yesus Memberkati.

Kamis, 25 Juni 2015

KESAKSIAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)

Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami mujizat Tuhan.

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.

Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Allah kita luar biasa.

Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka. Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Anak Yang Cacat

Seorang Ibu sangat gembira ketika menerima telegram dari anaknya yang telah bertahun-tahun menghilang. Apalagi ia adalah anak satu-satunya. Maklumlah anak tersebut pergi ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 tahun yang lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir, orang tuanya tidak pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut. Sehingga diduga bahwa anaknya gugur di medan perang. Anda bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu tersebut. Dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya akan diadakan pesta khusus untuk dia, dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan-rekan bisnis dari suaminya diundang semua. Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang terkenal diseluruh ibukota.
Siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah berada di airport.

Si Anak: “Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya?”

Ibu: “Oh tentu saja, rumah kita besar dan kamarpun cukup banyak, bawa saja, jangan segan-segan bawalah!”

Si Anak: “Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, karena korban perang di Vietnam.”

Ibu: “……oooh tidak jadi masalah, bolehkah saya tahu, bagian mana yang cacat?” – nada suaranya sudah agak menurun

Si Anak: “Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!”

Si Ibu dengan nada agak terpaksa, karena si Ibu tidak mau mengecewakan anaknya: “Asal hanya untuk beberapa hari saja, saya kira tidak jadi masalah..”

Si Anak: “…tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu, kawan saya itu wajahnya juga rusak.. begitu juga kulitnya, karena sebagian besar hangus terbakar, maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!”

Si Ibu dengan nada kecewa dan kesal: “Nak, lain kali saja kawanmu itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja tinggal di hotel, kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya..”

Si Anak: “…tetap ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari dia!”

Si Ibu: “Coba renungkan nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat yang ternama dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun orang-orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam kita akan mengadakan perjamuan malam bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri, apa kata mereka apabila mereka nanti melihat seorang anak dengan tubuh yang cacat dan wajah yang rusak. Bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? Apakah tidak akan menurunkan martabat kita bahkan jangan-jangan nanti bisa merusak citra binis usaha dari ayahmu nanti.”

Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya telepon diputuskan dan ditutup.

Orang tua dari kedua anak tersebut maupun para tamu menunggu hingga jauh malam ternyata anak tersebut tidak pulang, ibunya mengira anaknya marah, karena tersinggung, disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka.

Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit, agar mereka segera datang ke sana, karena harus mengidentifikasikan mayat dari orang yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam, yang telah kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena kebakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya, tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anaknya sendiri! Untuk membela nama dan status akhirnya mereka kehilangan putera tunggalnya!

Kita akan menilai bahwa orang tua dari anak tersebut kejam dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja, tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita lain dari mereka?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan:

……. dengan orang cacat?
……..yang bukan karena cacat tubuh saja?
……. tetapi cacat mental atau
……..cacat status atau cacat nama atau
……..cacat latar belakang kehidupannya?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang:

…….yang jatuh miskin?
…… yang kena penyakit AIDS?
…….yang bekas pelacur?
…….yang tidak punya rumah lagi?
…….yang pemabuk?
…….yang pencandu?
…….yang berlainan agama?

Renungkanlah jawabannya, hanya Anda dan Tuhan saja yang mengetahunya. Dan yang paling penting adalah “SIKAP” kita dalam memandang suatu hal harus kita ubah menjadi yang lebih baik atau lebih positif. Karena dengan sikap positif secara otomatis akan menumbuhkan sikap rendah hati, peduli terhadap orang lain dan tentunya hal-hal lain yang lebih baik.

*Yakobus 2:1,
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 24 Juni 2015

Meski Rumah Rata dengan Tanah, Alkitab Tak Terbakar

MANADO – Kebakaran di Kelurahan Malalayang Satu, Lingkungan VII, Kecamatan Malalayang, Manado, Rabu lalu (17/6) Sekitar pukul 22.30 WITA masih menjadi perhatian.

Peristiwa mengenaskan seorang ibu dan anaknya Yona Krepu (32) tewas terbakar dalam keadaan memeluk anaknya Yonatan Gaheto (7).

Di lokasi kejadian Kamis (18/65) keadaan rumah rata dengan tanah dan police line terpasang di lokasi kejadian. Terdapat juga pihak kepolisian melakukan olah TKP.

Di balik peristiwa itu ada satu hal juga yang menyita perhatian. Di dalam ruangan terdapat Lemari, lemari itu terdapat tumpukan buku yang tersusun sudah dalam keadaan terbakar.

Meski rumah terbakar rata dengan tanah  ada empat Alkitab yang tidak turut terbakar.

Alkitab tersebut tersusun bersama buku-buku lain, meski buku-buku lain terbakar Alkitab tersebut masih utuh.

Sementara itu terdapat kedua korban, rencananya kedua jenazah korban sudah dikebumikan Jumat (19/6).

Rudy (53) seorang warga mengatakan saat kejadian itu ia sedang menonton televisi dengan istrinya.

“Saya kaget dengan suara kebakaran, dan kami keluar, mencari pala (kepala lingkungan/RT) ternyata tidak ada pala. Setelah apinya mulai dipadamkan pemadam ternyata ibu dan anak terpanggang di dalam,” katanya. Tribun / WK

Sumber:
http://www.beritarohani.com/2015/06/meski-rumah-rata-dengan-tanah-alkitab-tak-terbakar/

Haleluyah!

Kamis, 11 Juni 2015

Nomor Telepon Surga

Bayangkan, jika kita berdoa dan mendengar:
"Terima kasih, Anda telah menghubungi rumah Bapa!", pilihlah salah satu:

@Tekan 1, untuk "meminta";
@Tekan 2, untuk "mengucap syukur";
@Tekan 3, untuk "mengeluh";
@Tekan 4, untuk permintaan lainnya.

Atau bagaimana, jika Allah meminta maaf, seperti:
"Maaf. Saat ini, semua malaikat sedang membantu pelanggan lain, tetaplah menunggu!"

Coba bayangkan lagi, saat berdoa, Anda mendapat respon seperti:
"Jika Anda mau bicara dengan malaikat Gabriel, tekan 1, malaikat Mikhael, tekan 2,,,' Malaikat lain, tekan 3. Jika ingin mendengar "nyanyian raja Daud" (NSP), tekan 4."

• Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi akan dipanggil ke "rumah Bapa", masukkan KTP-nya dan pesan tempat di sana. Tekan: Y. O. H dan 3. 1. 6

• Untuk jawaban pertanyaan tentang umur Dinosaurus di bumi dan letak bahtera Nuh, silahkan tunggu sampai Anda di sini.

Atau,

• Komputer Kami menunjukkan, bahwa Anda  telah satu kali menelepon hari ini, silahkan menghubungi esok hari. Kantor ini di tutup pada akhir minggu. Silahkan hubungi kembali di hari Senin, pukul 09:00 pagi.

??????????????????????????????????????????

Namun, Puji Tuhan. Allah mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat.
Anda panggil Ia, maka Ia akan mendengar Anda. Anda tidak perlu menunggu! Tuhan menerima setiap panggilan dan mengetahui pemanggil-Nya.

Ketika Anda memanggil, Tuhan akan menjawab; Anda akan menangis minta tolong dan Dia akan berkata: "INI AKU!" (Yesaya 58:9).

Ketika Anda memanggil, gunakan nomor di bawah ini:

@Saat berduka, Yohanes 14;
@Dikecewakan, Mazmur 27;
@Ingin berbuah, Yoh. 15;
@Anda berdosa/pengampunan, Mzm. 51;
@Khawatir, Matius 6:9-34;
@Dalam bahaya, Mzm. 91;
@Tuhan terasa jauh, Mzm. 139;
@Iman perlu dikuatkan, Ibrani 11;
@Merasa sendiri & takut, Mzm. 23;
@Hidup dalam kepahitan, 1 Korintus 13;
@Rahasia Kebahagiaan Paulus, Kolose 3:12-17;
@Arti keKristenan, 1 Kor. 5:15-19;
@Kecewa & ditinggalkan, Roma 8:31-39;
@Ingin damai & tenang, Mat. 11:25-30;
@Dunia terlihat lebih besar daripada Tuhan, Mzm. 90;
@Ingat jaminan Kristus, Rm. 8:1-30;
@Meninggalkan rumah untuk bekerja/pergi dalam suatu tugas, Mzm. 121;
@Untuk penemuan/kesempatan besar, Yes 55;
@Butuh keberanian untuk suatu tugas, Yoh. 1;
@Dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, Rm. 12;
@Memikirkan kekayaan, Markus 10;
@Mengalami depresi, Mzm. 27;
@Kesulitan keuangan, Mzm. 37;
@Hilang kepercayaan terhadap orang, 1 Kor. 13;
@Orang disekitar nampak iblis/tidak baik, Yoh. 15;
@Putus asa, Mzm. 126;
@Dunia mengecil & Anda merasa besar, Mzm. 13.

Nomor tersebut dapat langsung dihubungi, operator tidak diperlukan. Terbuka 24 jam!

Tolong disebarkan dan Tuhan Yesus Memberkati.